Tim Van Damme Inspired by Tim Vand Damme

Populer

Welcome to My Website

“Welcome to the wonderful world of radarmalang.net. With advanced features of activating account and new login widgets, you will definitely have a great experience of using RM.”



Komputer

Diberdayakan oleh Blogger.

Seputar Malang

More on this category »

Universitas

More on this category »

Internet


=»» Kami Mohon Maaf situs ini dalam perbaikan. Kami Segera Kembali ! Kinaonak !

Hot News

Network

More on this category »

Blog

Hamilnya Polwan Asal NTT Menguak ketidakberesan Pansel di Polda NTT

Hamilnya Polwan Asal NTT Menguak ketidakberesan Pansel di Polda NTT


Hamilnya Polwan Asal NTT  Menguak  ketidakberesan Pansel di Polda NTT
Tribun Jateng
Sebanyak 1000 Calon Polwan mengikuti upacara pembukaan Pendidikan Pembentukan Polisi Tugas Umum Brigadir Polwan TA 2014
TRIBUNNEWS.COM. KUPANG -- Kasus hamilnya dua siswi Polwan asal NTT menguak adanya ketidakberesan di tubuh panitia seleksi (pansel) di Kupang (Polda NTT). Mabes Polri harus mengusut kasus ini sampai tuntas.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTT dan NTB, Darius Beda Daton, mengatakan itu ketika dimintai tanggapannya, Kamis (11/9/2014).  Menurutnya, jika pansel khususnya pada tahap pemeriksaan kesehatan benar-benar profesional, kasus ini (dua siswi Polwan) tidak terjadi.

"Saya sudah membaca pemberitaan. Saya kira problemnya ada di pansel, khususnya yang menangani bidang kesehatan. Lalu kita tanya ke mana dokter dari RS Bhayangkara yang waktu itu melakukan pemeriksaan," kata Darius. Terkuaknya kasus ini, lanjut Darius, semakin menguatkan dugaan masyarakat bahwa masuk polisi harus punya uang banyak untuk menyogok.

"Dengan kejadian ini, maka dugaan orang selama ini bahwa kalau masuk Polri harus bayar mahal, ada benarnya. Selama ini kalau ada orangtua yang anaknya ikut seleksi masuk polisi, meski sulit dibuktikan, tetapi mereka katanya harus menyiapkan uang banyak. Karena itu, kasus ini harus diusut tuntas agar menjadi terang benderang," tegas Darius.

Darius mengatakan, dua tahun lalu Ombudsman dilibatkan dalam panitia seleksi daerah. Namun, lanjutnya,  keterlibatan Ombudsman hanya  sebagai tim pemantau sehingga tidak memungkinkan terlibat lebih jauh dan tidak bisa mengetahui praktik yang tidak patut.

"Dulu mereka melibatkan pihak di luar Polri, tapi kami tidak tahu mengapa dua tahun terakhir ini tidak lagi melibatkan panitia dari luar.  Kalau kami tahun ini masuk (dalam kepanitiaan) mungkin bisa kasih masukan kepada mereka. Saya hanya pesan, kita mendukung upaya Mabes Polri untuk mengusut kasus ini. Karena ada dugaan kuat, tim pansel di Kupang yang 'bermain'," kata Darius.