Tim Van Damme Inspired by Tim Vand Damme

Populer

Welcome to My Website

“Welcome to the wonderful world of radarmalang.net. With advanced features of activating account and new login widgets, you will definitely have a great experience of using RM.”



Komputer

Diberdayakan oleh Blogger.

Seputar Malang

More on this category »

Universitas

More on this category »

Internet


=»» Kami Mohon Maaf situs ini dalam perbaikan. Kami Segera Kembali ! Kinaonak !

Hot News

Network

More on this category »

Blog

Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Penerimaan Mahasiswa Kerjasama Unmus Merauke Papua

Penerimaan Mahasiswa Kerjasama Unmus Merauke Papua




Penerimaan Mahasiswa Kerjasama Unmus Merauke Papua
Bertempat di Ruang Video Converence TIK Gedung G1 Lantai 2 UM Senin 4 Agustus 2014 BAKPIK UM menyambut kedatangan tamu kerjasama dari mahasiswa Universitas Musamus Merauke Papua yang berjumlah 12 orang. Rombongan mahasiswa ini sudah seminggu berada di Malang sebelum diterima oleh pimpinan UM. Bertepatan dengan cuti hari raya Idul Fitri UM baru bisa menyambut mereka di hari pertama aktif kerja.

Kedatangan 12 orang mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unmus ini ke UM dalam rangka mengikuti program magang dan pencangkokan kuliah. Program ini akan berlangsung sampai setahun kedepan. Hadir dalam acara ini Ibu Martha Betabun S.Pd. M.Hum selaku Wakil Dekan FKIP Unmus yang juga selaku pendamping mahasiswa kerjasama. Hadir dalam acara ini Wakil Rektor IV UM Dr. I Wayan Dasna M.Si M.Ed. Kepala Biro AKPIK Drs. H Amin Sidiq M.Pd. dan Kabag Kerjasama dan Humas  Dra. Hj. Fatmawati.

Dalam sambutannya WR IV UM yang biasa disapa Pak Wayan menyampaikan selamat datang di kampus UM. Apresiasi yang besar disampaikan atas kerjasama yang telah dibina dengan Unmus dan dipercayanya UM menjadi tempat magang dan pencangkokan kuliah. Lebih lanjut Pak Wayan berharap semoga 12 orang mahasiswa tersebut dapat cepat belajar dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk dibawa pulang ke daerahnya.


Sambutan dan penjelasan singkat tentang pengenalan perkuliahan di kampus UM disampaikan Drs. Amin Sidiq M.Pd selaku Kabiro AKPIK UM. "Sebelum melaksanakan kegiatan perkuliahan di UM nantinya ke dua belas mahasiswa ini akan mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Perguruan Tinggi (PKPT) seperti mahasiswa baru yang lain untuk menambah wawasan tentang kehidupan perkuliahan di UM" ujar Pak Amin. Lebih lanjut dijelaskan pula tentang proses registrasi mahasiswa jadwal perkuliahan fasilitas dan kegiatan yang dapat diikuti oleh mahasiswa. Diakhir sambutannya Pak Amin berharap kedua b
Read more

13 Mahasiswa Papua Dititipkan ke UIN Maliki

   13 Mahasiswa Papua Dititipkan ke UIN Maliki

MALANG - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengirim 62 calon mahasiswa baru asal Papua ke UIN Maliki Malang. Mereka akan disebar di tiga Perguruan Tinggi Negeri ternama diantaranya UIN Maliki Malang sebanyak 13 Mahasiswa, UB 16 mahasiswa, dan UM mendapat jatah terbanyak yaitu 33 maba. 

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Maliki Malang Dr. Agus Maimun seperti dirilis dalam situs humas UIN Maliki menjelaskan bahwa program afirmasi dari Kemendikbud tersebut merupakan program khusus bagi calon mahasiswa dari Papua yang terletak dibagian Timur Indonesia agar bisa masuk perguruan tinggi ternama di Indonesia. 
“Para camaba asala Papua masuk perguruan tinggi ini tanpa tes, sehingga perlu diperlakukan secara khusus,” ungkapnya.

Karena ini program afirmasi dari Kemendikbud, kata dia, maka UIN Maliki harus menerima dan memperlakukanannya secara apik, misalnya saja soal penyambutan, akademik, sosial hingga segi psikologisnya. 

“Karena mereka masuk tanpa tes melalui program kemendikbud makanya kita harus beri arahan khusus sebelum merek mengukuti kegiatan perkuliahan di kampus Ulul Albab ini,” terangnya. (oci)
Read more

Ukur Kinerja, Gagas Indeks Kualitas Guru

MALANG KOTA mulai merancang aturan baru terkait penilaian kinerja guru. Namanya indeks kualitas guru. Rencananya, gagasan tersebut bakal dicanangkan 2015 mendatang.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pengembangan SDM, Pendidikan, dan Kebudayaan Kemendikbud Dr. Syawal Gultom, M.Pd. ”Indeks kualitas guru ini kami canangkan agar guru di seluruh memiliki kualitas yang sama,” ujarnya usai memberikan sambutan dalam road show Pengembangan Sekolah Berbasis Standar Nasional Pendidikan (SBSNP) di Gedung Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (), kemarin (27/8).

Sebab, meski selama ini semua guru mendapat fasilitas yang sama, terutama buku ajar (buku paket), namun kualitas anak didik berbeda. Sebab, cara mengajar satu guru di satu sekolah dengan guru di sekolah atau daerah lain berbeda. Nah, cara mengajar inilah yang bakal diseragamkan dalam satu penilaian indeks kualitas guru. Sehingga goal pendidikan sama rata. ”Nanti tidak akan ada lagi guru yang menganggap kerjanya cuma yang penting ngajar, terima gaji, lalu pulang. Harus ada indeks dan goal yang harus dicapai guru terkait pengembangan SBSNP ini,” bebernya.

Pihaknya juga akan mempertegas kriteria mengajar. Karena selama ini masih banyak guru yang tidak mengerti parameter menjadi guru yang berkinerja baik. ”Ini juga untuk memberikan penegasan bahwa sebenarnya yang lebih penting itu bukan , melainkan indeks kinerjanya,” ucap dia.
Lalu, kriteria guru yang berkinerja baik itu seperti apa? Menurut Syawal, untuk kriteria tersebut, masih dalam proses. Karena kriteria tersebut tidak bisa diputuskan satu bidang, melainkan lintas bidang di Kemendikbud.
Sementara itu disinggung soal pro kontra ujian nasional (UN), dia menilai, untuk ukuran Indonesia, UN tetap penting. Sebab ujian sekolah belum bisa menjadi tolok ukur kelulusan siswa. ”Coba kita perhatikan selama ini nilai ujian sekolah siswa-siswa dari Sabang sampai Merauke, semuanya rata. Nilainya 7, 8 dan 9. Masa iya sama semua? Kan tidak masuk akal,” ujarnya.

Padahal menurut Syawal, kompetensi semua anak pasti berbeda-beda. ”Kalau nilai sama semua seperti itu kan pasti ada bantuan atau istilahnya katrol nilai dari sekolah,” sambungnya.

Dia menjelaskan, justru seharusnya UN jangan dimusuhi atau diprotes. Dengan diadakannya UN, semua jadi tahu bahwa ada anak yang mendapat nilai 3 hingga 9. ”Lebih masuk akal kan kalau ada variasi nilai seperti itu,” tandas dia. (cw2/nen)
Read more

Dubes Iran Gandeng UIN Malang

MALANG KOTA- Gaung nama Universitas Negeri (UIN) Malang kian jadi perhatian dunia. Salah satu  negara muslim yang menggandeng UIN adalah Iran. dijadikan pilihan karena kampus yang berada di Jalan Gajayana ini dianggap berpotensi besar menjadi World Class University. Bentuk kerja sama itu sudah dituangkan dalam MoU (memorandum of understanding) yang dilakukan di UIN kemarin.

Hojjat Ebrahimian, Cultural Counselor Kedutaan Besar Iran di Indonesia menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan meningkatkan hubungan antarnegara muslim. ”Indonesia dan Iran mestinya harus saling mendukung satu sama lain,” ujar Ebrahimian ditemui di UIN kemarin.

Kelanjutan dari kerja sama yang sudah disepakati itu, Kedutaan Iran dalam waktu dekat bakal membangun Iran Corner di UIN.  Iran Corner ini sebagai tempat UIN untuk belajar bahasa Persia dan mempelajari kebudayaan dan politik di Arab, khususnya Iran. ”Kami berharap, antara Indonesia dan Iran bisa saling berbagi pengalaman dalam mengkaji budaya dan isu dunia,” tutur lulusan Teheran University ini.

Selain Iran Corner, juga akan dibuat aplikasi kerja sama dalam bidang , kajian Iranian, dan Iraniology yang mencakup bidang keilmuan dan kebudayaan. Tak hanya itu, nantinya kedua negara ini akan melakukan pertukaran pelajaran dan dosen hingga pemberian bagi mahasiswa Indonesia yang ingin belajar di Iran. ”Syaratnya hanya nilai yang baik, akhlak yang baik, dan mendapat rekomendasi dari kampus,” tutupnya. (cw2/c2/abm)
Read more

Jelang Ospek, Pedagang Musiman Kebanjiran Rupiah

MALANG KOTA- Jelang Pengenalan Kehidupan Kampus Universitas Brawijaya (PKKMUB) atau yang biasa disebut , dijadikan pedagang musiman untuk meraup rupiah. Sejak tiga hari lalu, para pedagang aneka macam perlengkapan sudah berjejer di depan salah satu kampus terbesar di Indonesia ini. Padahal, PKKMUB baru akan dimulai 2 September mendatang.

Ahmadi, salah satu pedagang asal Blimbing mengatakan, saban tahun dirinya berjualan peralatan Ospek. Menurutnya hasilnya lumayan, satu hari penghasilan kotor bisa mencapai Rp 500 ribu. ”Makanya, saya tidak pernah tidak jualan kalau ada acara semacam ini,” kata pria 47 tahun itu.
Ahmadi tampak menjual aneka macam perlengkapan seperti aneka tali dengan segala warna, pita, gelas, dan piring plastik, hingga aneka macam alat tulis.
ospek-pedagang
Anton Apriyanto, salah satu mahasiswa Fakultas Teknik mengaku memilih belanja di depan karena semua ada. Para pedagang sudah menyediakan semua kebutuhan PKKMUB. ”Daripada beli di tempat lain, kadang-kadang tidak lengkap,” kata Anton.



Sebelumnya, UB Prof Dr Mohammad Bisri MS mengatakan bahwa dalam PKKMUB tahun ini dirinya berharap tidak ada perpeloncoan dan bully kepada mahasiswa baru (maba). Baik berupa fisik maupun kata-kata kasar dari senior kepada juniornya. ”Yang kami tekankan soal akademisnya,” ucap Bisri. (riq/c2/nen)
Read more

IKIP Budi Utomo Tolak Ratusan Maba

MALANG KOTA- Tidak semua kampus swasta bernasib apes dalam penerimaan baru tahun ini. Jika sejumlah kampus swasta kesulitan mencari baru, sebaliknya. Kampus di Jl Simpang Arjuna ini malah menolak baru yang mendaftar.

IKIP Budi Utomo Nurcholis Sunuyeko membeberkan, hingga saat ini, ada sekitar 30 persen mahasiswa baru (maba) yang terpaksa ditolak. ”Tahun lalu kami masih menerima 2.500 maba. Tahun ini kuotanya kami kurangi menjadi 2.000 maba saja,” ujarnya.
”Hingga saat ini, yang mendaftar di IKIP Budi Utomo sudah mencapai 2.600 mahasiswa. Yang kami tolak sekitar 30 persen,” sambung dia.

Pemangkasan kuota maba itu, menurutnya, karena sarana-prasarana IKIP Budi Utomo hanya cukup menampung 2.000 maba. Selain itu, agar rasio ideal antara dan mahasiswa terpenuhi. ”Idealnya, rasio dan mahasiswa adalah 1:30,” terangnya.
ikipbudiutomo
Sementara itu, IKIP Budi Utomo Sabtu hari ini (23/8) akan mewisuda sekitar 3.000 mahasiswa dari program sarjana dan pascasarjana. Menariknya, dari ribuan mahasiswa itu, ada dua mahasiswa dari (Korsel) dan satu mahasiswa asal .


Dua mahasiswa asal Korea Selatan tersebut adalah Lee Soung Suk dan Kim In Soung, keduanya merupakan pasangan suami-istri dan menempuh pascasarjana program studi . Sedangkan yang dari Thailand adalah Sumalea Bukaah, mahasiwa program studi dan bahasa-sastra Indonesia. Selain itu, dua atlet sepeda nasional yakni Ari Kristanto dan Dwi Edi Kurniawan juga akan diwisuda.


Nurcholis melanjutkan, diwisudanya mahasiswa asal luar negeri itu menunjukan jika IKIP Budi Utomo sudah dipercaya menjadi kampus jujukan mahasiswa asing. ”Saat ini, kami juga sedang menjajaki kerja sama dengan , Tiongkok, dan beberapa negara Eropa,” pungkasnya. (riq/c1/nen)
Read more

Aturan baku rasio dosen dan mahasiswa yang diperketat tahun ini cukup menguntungkan PTS (perguruan tinggi swasta)

MALANG KOTA – Aturan baku rasio dan mahasiswa yang diperketat tahun ini cukup menguntungkan (perguruan tinggi swasta). Sebab, perguruan tinggi negeri () yang awalnya jor-joran menerima mahasiswa baru (maba), mulai melakukan pengurangan.

Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia () Dr Suko Wiyono SH MH menjelaskan, berdasarkan Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pe/Kep/2001 dengan rasio bidang IPA 1:20 dan IPS 1:30 masih berlaku, sepanjang tak bertentangan dengan Permendikbud tersebut. ”Ketentuan rasio dosen tetap ini yang akan menentukan institusi. Jika melanggar, maka akan ada penurunan nilai oleh Badan Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT),” jelasnya.

rmendikbud) No 49 Tahun 2014, Standar Rasio Dosen Tetap dengan Mahasiswa adalah 1:25. Aturan ini berlaku untuk bidang IPA dan IPS. Namun, ketentuan SK 234/U/2000 dan SK 108/
Dan menurutnya, karena PTN-PTN tak ingin melanggar ketentuan itu, satu-satunya jalan yang dilakukan adalah memangkas kuota maba. Misalnya Universitas Brawijaya (UB) yang tahun ini memangkas kuota maba hingga tiga ribu kursi. Yakni menjadi 12 ribu maba dari sebelumnya 15 ribu maba. Efeknya, tahun ini, peminat PTS naik hingga 20 persen. ”Setelah jalur masuk PTN selesai, calon mahasiswa itu mulai berbondong-bondong mendaftar PTS. Hingga target PTS pun semua terpenuhi,” ujarnya.
”PTS yang melapor ke saya semua mengatakan hal yang sama, peminatnya lebih banyak dari tahun lalu,” sambungnya.

Fakultas yang banyak diminati adalah ekonomi, keguruan, dan hukum. Sedang untuk fakultas pertanian dan teknik, peminatnya baru meningkat tiga tahun belakangan ini. Untuk mempertahankan eksistensi PTS, dia berharap ada perbaikan kualitas tenaga pengajar dari sisi pengajaran dan perbaikan kualitas staf dari sisi peningkatan pelayanan. ” bagi jurusan yang membutuhkan juga harus mulai dipikirkan. Sehingga, mereka bisa melakukan praktik dan dengan maksimal,” tukas Universitas Wisnu Wardhana ini.


Untuk tenaga pengajar, dirinya berharap dosen-dosen PTS banyak yang meneruskan program doktoral. ” di PTS menurut saya masih minim sekali,” tambahnya. Dengan menempuh program doktoral itu, diharapkan para dosen semakin dekat dengan gelar (profesor). (cw2/c2/nen)
Read more

K-13 Bikin Tambah Puyeng !

RADAR MALANG, Youthers, kenapa ya pendidikan kita suka banget gonta-ganti kurikulum. Pas enak-enaknya KTSP (kurikulum satuan tingkat satuan pendidikan) diterapin, sekarang udah ganti lagi ke . Gak hanya sistemnya yang rumit, paketnya aja banyak yang belum dapet. Makin pusing kan…..Belum lagi dituntut nguasain materi secara mandiri karena gurunya gak banyak nerangin. Hayo….bete kan….
Tapi Youthers…ngomong-ngomong udah pada tau belum sih tentang kurikulum 2013? Anak gaul sih sukanya pada bilang k-13 gitu? Pasti udah banyak yang tahu kan? Tentunya Youthers punya unek-unek masing-masing juga. Ngaku aja deh ya. Hehe.. Bagi yang belum tahu, nih kita kasih tahu gambaran tentang k-13, mangga dibaca atuh…

Jadi Youthers, k-13 atau pendidikan berbasis karakter ini adalah kurikulum baru yang dicetuskan Kemendikbud RI buat gantiin KTSP yang diterapin sejak 2006 lalu. Wah bertahan cukup lama dong….Nah, di k-13 ini yang lebih diutamain itu pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter. Jadi siswa dituntut paham atas materi yang ada, tapi mandiri loh. Terus aktif dalam berdiskusi dan presentasi. Yang paling penting nih Youthers, kita kudu jaga sopan santun dan makin disiplin. Wah, jadi gak cuma teori doang nih Youthers yang bagus, praktik dan sikapnya juga harus bagus. Kereen… kereeen..

Sayangnya…62 persen dari Youthers  kagak setuju ama yang namanya k-13. Kenapa ye….ada yang bilang agak sulit (44%), makin rumit (28%), bikin bête, kurang paham karena porsi nerangin mata pelajaran minim. Siswa harus cari referensi sendiri, banyak tugas….bla bla bla…kepala jadi makin puyeng….pussiiinggggggg. Nah lo…kok bisa gitu ya…salah kurikulumnya apa Youthers-nya aja yang males. Hehehehe.

Yang bikin nangis nih…24% Youthers ternyata kagak yakin k-13 bisa majuin Indonesia tercinta ini. Lalu 38% lainnya juga sanksi alias gamang. Cuman 38% aja yang yakin kita bakal lebih maju dengan k-13.
Kayak 38% Youthers yang tetep ngedukung ama kebijakan pemerintah yang baru ntu. Mereka juga ngaku cukup enjoy, soalnya materinya makin gampang (28%). Juga bikin tambah rajin belajar. Hem…ini nih Youthers yang patut kita tiru. Bener kagak?
pusing-youth
O iya Youthers… ada yang baru loh di k-13. Namanya mata pelajaran pilihan! Waduh udah kaya anak kuliahan aja nih. Hmm.. jadi ada dua jenis mata pelajaran yang wajib ama yang sunah, eh maksudnya pilihan. Hehehe.. Mata pelajaran pilihan tuh dipilih sesuai keinginan kita.. Wah wah, susah juga sih ya kalo gitu.. Tapi untungnya sih dua mata pelajaran tersebut masih diutamain dan dikembangin di sama aja Youthers.



Wah ternyata beda banget ya k-13 ya Youthers. Yang pasti, semua kurikulum yang pernah ada dan dibuat pasti untuk kebaikan dan kepentingan Indonesia ke depan. Jadi jangan sampe Youthers berprasangka buruk sama pemerintah loh. Semua pasti mau kan negara kita makin maju? Pasti dong. Nah, makanya sekarang ambil positifnya aja deh ya, jalani aja mameeen. Santai sih .. Siapa tau ntar jadi presiden gara-gara k-13! (dio/nen)
Read more