MALANG KOTA- Tidak semua kampus swasta bernasib apes dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini. Jika sejumlah kampus swasta kesulitan mencari mahasiswa baru, IKIP Budi Utomo sebaliknya. Kampus di Jl Simpang Arjuna ini malah menolak mahasiswa baru yang mendaftar.
Rektor
IKIP Budi Utomo Nurcholis Sunuyeko membeberkan, hingga saat ini, ada
sekitar 30 persen mahasiswa baru (maba) yang terpaksa ditolak. ”Tahun
lalu kami masih menerima 2.500 maba. Tahun ini kuotanya kami kurangi
menjadi 2.000 maba saja,” ujarnya.
”Hingga saat ini, yang mendaftar di IKIP Budi Utomo sudah mencapai
2.600 mahasiswa. Yang kami tolak sekitar 30 persen,” sambung dia.
Pemangkasan kuota maba itu, menurutnya, karena sarana-prasarana IKIP
Budi Utomo hanya cukup menampung 2.000 maba. Selain itu, agar rasio
ideal antara dosen dan mahasiswa terpenuhi. ”Idealnya, rasio dosen dan mahasiswa adalah 1:30,” terangnya.

Sementara
itu, IKIP Budi Utomo Sabtu hari ini (23/8) akan mewisuda sekitar 3.000
mahasiswa dari program sarjana dan pascasarjana. Menariknya, dari
ribuan mahasiswa itu, ada dua mahasiswa dari Korea Selatan (Korsel) dan satu mahasiswa asal Thailand.
Dua mahasiswa asal Korea Selatan tersebut adalah Lee Soung Suk dan
Kim In Soung, keduanya merupakan pasangan suami-istri dan menempuh
pascasarjana program studi pendidikan olahraga. Sedangkan yang dari Thailand adalah Sumalea Bukaah, mahasiwa program studi pendidikan
dan bahasa-sastra Indonesia. Selain itu, dua atlet sepeda nasional
yakni Ari Kristanto dan Dwi Edi Kurniawan juga akan diwisuda.
Nurcholis melanjutkan, diwisudanya mahasiswa asal luar negeri itu
menunjukan jika IKIP Budi Utomo sudah dipercaya menjadi kampus jujukan
mahasiswa asing. ”Saat ini, kami juga sedang menjajaki kerja sama
dengan Jepang, Tiongkok, dan beberapa negara Eropa,” pungkasnya. (riq/c1/nen)